Selasa, 08 November 2011

Hanya cerita sendu dan galau.


Hari-hari gue jalani dengan hikmat tetapi semua itu indah sebelum takdir merubah semua keindahan dalam hidup gue.

Gue termasuk anak yang berprestasi di sekolah, gue selalu menghabiskan waktu luang gue untuk belajar bisa belajar yang bersumber dari buku, internet, maupun pengalaman orang-orang sukses dan berhasil, dengan belajar gue seakan mempunyai mimpi untuk menjadi orang yang berhasil, namun, mimpi tersebut seakan memudar ketika gue memasuki bangku sekolah SMK. Biaya sekolah yang besar membuat kedua orang tua gue bekerja banting tulang tapi sekarang takdir telah berubah Ayah gue sudah tidak bekerja, ia hanya mengandalkan tanah hasil garapannya untuk makan sehari-hari dan ongkos gue untuk sekolah pun entah siapa yang akan memberi nanti, sementara Ibu gue, ia hanya seorang guru honor yang gaji nya untuk biaya SPP gue saja, kerap gue tidak masuk sekolah dengan alasan sakit atau telat tetapi alasan tersebut bohong adanya, gue tidak sakit ataupun telat melainkan tidak memiliki ongkos untuk bersekolah. Malu, sedih dan kecewa, gue malu karena tidak sekolah tetapi tetangga dan teman-teman gue sekolah. Gue sedih karena bagaimana mimpi gue nanti? Mimpi untuk sukses karena belajar di sekolah takut tidak terwujud. Gue pun kecewa dengan Ayah gue yang tidak bekerja lagi, karena dia gue tidak sekolah seperti biasanya. Sempat terlintas rasa di hati untuk membenci sosok Ayah gue sendiri, rasa benci gue bertambah saat Ayah gue sering berlaku kasar karena pusing dengan tuntutan hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gue takut, takut banget. Apa harus gue seperti ini?

Setiap ada aktifitas sekolah yang harus memaksa gue mengeluarkan uang membuat gue selalu minder, ya minder. Karena gue pasti belum ada uang dan kalau minta uang ke orang tua pasti seakan sulit bahkan di persulit oleh keadaan. Kadang saat gue ingin minta uang ke Ayah untuk suatu acara sekolah, ia sering sekali mencari kesalahan gue yang membuat gue tidak bisa mendapat uang, seperti kamar gue yang agak berantakan lalu dia membentak gue yang berujung tidak akan di bagi uang untuk acara sekolah itu. Dan, alternatif mencari uang lain adalah ke Nenek gue. Gue selalu curhat masalah gue ke beliau, kadang saat ia tidak punya uang ia rela memakai uang simpanannya untuk membiayai kebutuhan gue, tapi gue pun kasihan dengannya tidak mungkin terus menerus gue meminta uang dengan keadaan dia juga kesusahan.

Semenjak SMK gue merasa hidup sendiri, semua yang gue lakukan dan butuhkan harus di dapatkan sendiri. Namun gue tidak putus asa, karena gue yakin Allah tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan hambanya. :')

Ini masalah gue, apa masalah lo? Everybody have A secret, isn't it?

0 komentar:

Posting Komentar

Soulmate

Syifa Aryanti, Saya blogger yang masih duduk di bangku SMK kelas 2 di SMK Negeri 1 Tangerang (TKJ).

© Copyright 2011 Syifa's World Template design by sar
Syifa's World. Diberdayakan oleh Blogger.